Ada
beberapa prisip diagnosis yang perlu diperhatikan oleh guru bagi anak
berkeulitan belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Terarah
pada perumusan metode perbaikan
Dianosis
hendaknya suatu program perbaikan atau program pengajaran remidial. Ada dua
tipe diagnosis, diagnosis etiologis merupakan diagnosis yang bertujuan untuk
mengetahui sumber penyebab orisinil dari kesulitan belajar. Yang kedua
diagnosis terapeutik merupakan diagnosis yang berkaitan langsung dengan kondisi
anak pada saat sekarang dan sangat bermanfaat untuk menyusun program tentang
kekuatan, keterbatasan, dan karakteristik lingkungan anak saat sekarang.
2.
Diagnosis
harus Efisien
Diagnosis
hendaknya berlangsung sesuai dengan derajat kesulitan anak. Evalusi rutin, dapat memberikan informasi diagnostik yang
berharga. Diagnosis yang berdasaran atas hasil-hasil evaluasi yang dilakukan
secara rutin disekolah dapat digolongkan ke dalam taraf diagnosis umum,
diagnosis umum ini bermafaat umtuk menyesuaikan program pembelajaran
kelompok-kelompok anak secara umum.
Di samping itu,
diagnosis umum juga dapat memberikan
informasi yang berguna untuk menyesuaikan program pembelajaran yang didasarkan
atas individualitas anak dan dapat pula untuk membantu menemukan anak yang
memerlukan analisis lebih rinci tentang kesulitan belajar mereka. Diagnosis
kesulitan belajar yang ditegakan atas
hasil evaluasi semacam itu dapat digolongkan pada taraf diagnosis analitis.
Diagnotis analitis terutama diagnosis medis-neurologis, bermanfaat untuk
menentukan lokasi pada otak yang menyebabkan kesulitan belajar, sehingga dengan
demikian dapat dijadikan landasan dalam menyesuaian program pengajaran remedial
yang sesuai dengan keadaan anak.
3.
Menggunakan
catatan kumulatif
Catatan
kumulatif dibuat sepanjang tahun kehidupan anak disekolah. Dari catatn kecil
itu kita bisa menadapatkan informasi yang dapat dijadikan sebagai landasan
untuk mengadakan remidial da sebagai landasan untuk menentukan pengelompokan
yang sesuai dengan tingkat kesulitan belajar anak.
4.
Memperhatikan
berbagai informasi yang terkait
5.
Valid
dan reliabel
Dalam melakukan
dianosis hendaknya digunakan instrumen yang dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur, dan instrumen tersebut hendaknya juga yang dapat diandalkan.
6.
Penggunaan
tes baku ( kalau memungkinkan )
Tes baku adalah
tes yang telah dikalibrasi, yaitu tes yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya. Seperti tes psikologi pada bagian inteligensi umunya merupakan
tes yang sudah diuji validitas dn reliabilitasnya. Tidak demikian dengan halnya
dengan tes prestasi belajar yang baku masih merupakan barang langkah
lebih-lebih yang dapar digunaka untukmendiagnosis kesulitan belajar.
7.
Penggunaan
prosedur informasi
Penggunaan
proedur informal sering sering memberikan mnfaat yang bermakna. Guru hendaknya
memiliki perasaan bebas untuk melakukan evaluasi dan tidak terlalu terikat
secara kaku oleh tes baku. Hasil observasi guru memegang peranan yang sangat
penting untuk menegakan diagnosis kesulitan belajar anak. Dari observasi
informasi sering diperoleh informasi yang bermanfaat bagi penyusunan program
pengajaranremedial.
8.
Kuantitatif
Keputusan-keputusan
dalam diagnosis kesulitan belajar hendaknya didasarkan pada pola-pola skor atau
dalam bentuk angka. Maka informasi tersebut harus disusun sedemikian rupa
sehingga skor-skor dapat dibandingkan. Dari semua itu kita akan mengetahui
kesenjangan antara potensi dengan prestasi belajar anak saat pengajaran
remedial dimulai. Informasi kuantitatif juga dapat memberikan informasi bagi
guru untuk mengetahui keberhasilan pengajaran remedial yang diberikan kepada
anak.
9.
Diagnosis
dilakukan secara Berkesinambungan
Ketika kita
melakukan diagnosis diperlukan dilakukan dengan secara berkesinambungan karena
kadang-kadang ada anak yang gagal mencapai tujuan pengajaran remedial, maka
dari itu dalam mendiagnosis sangat diperlukan sebuah kesinambungan untuk
memperoleh hasil yang efektif dan efisien, dikatakan sekalipun remedial itu
sudah dikatakan berhasil, mungkin masih tetap memerlukan modifikasi untuk
memperoleh tingkat efektivitas dan
efisiensi yang lebih tinggi.
HERA MUSTIKASARI
207 201 553
0 komentar:
Posting Komentar