Layanan konseling kelompok pada hakekatnya adalah suatu proses antar  pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari,  dibina dalam suatu kelompok kecil mengungkapkan diri kepada sesama  anggota dan konselor, dimana komunikasi antar pribadi tersebut dapat  dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri terhadap  nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup serta untuk belajar  perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya (Winkel, 2004)
Menurut Kartini Kartono (2002) penyesuaian diri adalah usaha manusia  untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya.  Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi,  kemarahan dan lain-lain emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak  sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis.
Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk dapat  memecahkan masalah siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Apabila  dinamika kelompok dapat terwujud dengan baik maka anggota kelompok akan  saling menolong, menerima dan berempati dengan tulus. Konseling kelompok  merupakan wahana untuk menambah penerimaan diri dan orang lain,  menemukan alternatif cara penyelesaian masalah dan mengambil keputusan  yang tepat dari konflik yang dialamimya dan untuk meningkatkan tujuan  diri, otonomi dan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain.  Dengan  demikian konseling kelompok memberikan kontribusi yang penting  dalam meningkatkan penyesuaian diri, apalagi masalah penyesuaian diri  merupakan masalah yang banyak dialami oleh siswa sehingga  untukmengefisiensikan waktu konseling kelompok dimungkinkan lebih  efektif dibandingkan layanan konseling individual.
-> Konseling Kelompok <- 
Layanan konseling kelompok pada hakekatnya adalah suatu proses antar  pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan perilaku yang disadari,  dibina dalam suatu kelompok kecil mengungkapkan diri kepada sesama  anggota dan konselor, dimana komunikasi antar pribadi tersebut dapat  dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri terhadap  nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup serta untuk belajar  perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Konseling kelompok bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan  dan perkembangan individu, dalam arti bahwa konseling kelompok   memberikan dorongan dan motivasi kepada individu untuk membuat  perubahan-perubahan dengan memanfaatkan potensi secara maksimal sehingga  dapat mewujudkan diri.
Pendekatan ini menitik beratkan pada interaksi antar anggota, anggota  dengan pemimipin kelompok dan sebaliknya. Interaksi ini selain berusaha  bersama untuk dapat memecahkan masalah juga anggota kelompok dapat  belajar untuk mendengarkan secara aktif, melakukan konfrontasi dengan  tepat, memperlihatkan perhatian dengan sungguh-sungguh terhadap anggota  lain.
Kesempatan memberi dan menerima dalam kelompok akan menimbulkan rasa  saling menolong, menerima, dan berempathi dengan tulus. Keadaan ini  membutuhkan suasana yang positif antar anggota, sehingga mereka akan  merasa diterima, dimengerti, dan menambah rasa positif dalam diri  mereka.
Dalam konseling kelompok, dengan memanfaatkan dinamika kelompok para  anggota kelompok dapat mengembangkan diri dan memperoleh  keuntungan-keuntungan lainnya. Arah pengembangan diri yang dimaksud  terutama adalah dikembangkannya kemampuankemampuian sosial secara umum  yang selayaknya dikuasai oleh individu individu yang berkepribadian  mantap. Keterampilan berkomunikasi secara efektif, sikap tenggang rasa,  memberi dan menerima, toleran, mementingkan musyawarah untuk mencapai  mufakat seiring dengan sikap demokrtis, memiliki rasa tanggung jawab  sosial seiring dengan kemandirian yang kuat merupakan arah pengembang  pribadi yang dapat dijangkau melalui diaktifkannya dinamika kelompok  itu.
Layanan konseling kelompok memberikan kesempatan kepada anggota  kelompok berinteraksi antar pribadi yang khas, yang tidak mungkin  terjadi pada layanan konseling individual. Interaksi sosial yang  intensif dan dinamis selama pelaksanaan layanan, diharapkan tujuantujuan  layanan yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan individu anggota  kelompok dapat tercapai secara mantap. Pada kegiatan konseling kelompok  setiap individu mendapatkan kesempatan untuk menggali tiap masalah yang  dialami anggota. Kelompok dapat juga dipakai untuk belajar  mengekspresikan perasaan, menunjukan perhatian terhadap orang lain, dan  berbagi pengalaman.
Pendekatan interaksional merupakan pendekatan yang digunakan dalam  layanan konseling kelompok. Pendekatan ini menitikberatkan pada  interaksi antar anggota, anggota dengan pemimipin kelompok dan  sebaliknya. Interaksi ini selain berusaha bersama untuk dapat memecahkan  masalah juga anggota kelompok dapat belajar untuk  mendengarkan secara  aktif, melakukan konfrontasi dengan tepat, memperlihatkan perhatian  dengan sungguh-sungguh terhadap anggota lain.
Kesempatan memberi dan menerima dalam kelompok akan menimbulkan rasa  saling menolong, menerima, dan berempathi dengan tulus. Keadaan ini  membutuhkan suasana yang positif antar anggota, sehingga mereka akan  merasa diterima, dimengerti, dan menambah rasa positif dalam diri  mereka.
 
 
0 komentar:
Posting Komentar